Jumat, 21 November 2014

Denting Waktu



Malang, 21 November 2014
O8 (SPA) FMIPA UM

Berharganya waktu membuatnya tak bisa terbayar oleh rupiah sekalipun, ketika sedetik saja terlewatkan atau bahkan terbuang sia-sia maka hanya sesal yang mungkin tersisa dan tertinggal. Jikalau waktu dapat ditawar, kapankah waktu yang tepat untuk sekedar memutar memori yang tidak lagi dapat kembali. Apabila waktu hanya sekejap hinggap dan mengingatkan kepahitan, akankah manusia-manusia biasa hanya bisa meratap?  Yang terjadi sekarang adalah sebuah realita, sebuah kepastian, dan sebuah kenyataan yang tidak akan mungkin dapat terelakkan. Terkadang memang ada sakit dan kepahitan yang tertinggal dari rentetan sebuah kisah panjang, memilukan bahkan menguras emosi yang membabi buta.
Hidup tak hanya diiringi senyum dan canda tawa, tetapi kehidupan yang sejati adalah kehidupan keras yang menjadikan seorang individu menjadi pribadi yang jauh lebih tegas terhadap dirinya. Individu yang tegas akan prinsip-prinsip yang harus dijalankan dalam hidup. Terkadang tak bisa tergambarkan, tak bisa terungkap dengan hanya sebatas kata yang terucap atau syair lagu yang mengalun merdu. Tapi setidaknya separuh jiwa dan separuh kalbu telah berkata. Tidak semua yang kita harpakan, yang kita inginkan akan selalu terhidang di atas meja makan. Menahan diri, berpuasa untuk tak menyantapnya itulah yang jauh dan jauh lebih berat dari apa yang terkadang kita duga dan prasangka.
Iya,,, saya mengira ini sudah benar? Tapi untuk siapa?
Iya,, saya mengira ini sudah adil? Tapi adil berdasarkan ukuran siapa?
Fatamorgana memang tak hentinya menguras  seluruh energi untuk menerka-nerka, menginterpretasikan signal-signal yang padahal datangnya tak pernah pasti. Terkadang tepat atau bahkan justru melesat jauh tak sesuai dengan apa yang diprediksi. Biarlah, terkadang hanya saya dan pencipta saya yang tau dengan apa yang bergejolak.. biarlah hanya dengan-Nya saat ini saya terdiam bersama semilirnya sujud yang saya rindukan. Hanya Kepada pencipta dan pemilik saya yang hakiki saya akan kembali. Allah menggambarkan begitu jelas segala yang terjadi dalam hidup hamba-Nya.
Rabby.. La Tadzirni…
Kepada Engkau semuanya akan kembali, lembaran-lembaran ini saya harap tak pernah usang untuk mengingatkan saya akan khusyu’nya sujud dengan istiqomah dan penuh kepasrahan yang diiringi ikhtiar dan doa yang tiada putusnya. Hidup harus tetap berjalan, Allah selalu menghadiahkan segala yang kita impikan pada waktu yang lebih tepat, pada kondisi dan keadaan yang jauh lebih indah. “Show Must Go On” ………………. 

Selasa, 11 November 2014

UnTittle

pagi ini saya memperoleh gambaran nyata bagaimana berjuang menjadi "young enterpreneur"...
mungkin ini adalah hal kecil, tetapi adik" saya di HMK "OKSIGEN"2014 mengajarkan kepada saya arti sebuah KESABARAN, KEIKHLASAN, dan PERJUANGAN. bersama sahabat sekaligus sosok kakak saya di perantauan untuk menimba ilmu, yakni kak yopi. terimakasih, untuk hari ini target berjualan 15 buah donat dapat terlampaui..
Catatan ini tak berjudul, karena banyak hal yang saya rasakan akhir-akhir ini berbeda. salah satu mimpi saya untuk memiliki blog alhamdulillah dapat tercapai.
saya berharap dapat menuliskan jejak" perjalanan hidup saya..
salah satu keinginan terbesar saya adalah dapat berbagi inspirasi, berbagi motivasi serta dapat becerita dan berharap kisah" kecil ini dapat bermanfaat bagi orang lain..
setidaknya catatan kecil ini bisa bercerita dan menjadi kenangan yang dapat tularkan kepada orang lain...

siang ini, usai praktikum... sejenak saya berbincang dengan ibu dosen yang luar biasa, IBU SURJANI WONORAHARJO... banyak hal yg beliau sampaikan, dua kata yang beliau pesankan "NIAT DAN PASSION". karena niat saja tak cukup...
etos kerja, disiplin, dan kemauan menjadi hal-hal yang tak kalah pentingnya...
jemari saya tak sabar untuk menari, mengekspresikan luar biasanya kisah hari ini...
pelangi-pelangi yang hadir hari ini... selsa, 11 November 2014..
senyum, sedih silih berganti menghiasi hari...
Mencintai Kesyukuran akan jalan hidup yang telah ditakdirkan ILAHI RABBY adalah hal yang luar biasa indahnya...
terimakasih kepada semua yang sudah membantu saya mendekatkan diri kepda Allah pencipta dan pemilik atas diri saya yang paling hakiki..
terimakasih kedua orang tua, bunda, kakak", adik", serta seluruh teman yang menjadi inspirasi saya...
sampai jumpa pada catatan kecil selanjutnya... :-)

Selasa, 11 November 2014
GKB O3 FMIPA UM
16.57 WIB...

Jumat, 07 November 2014

Mutiara pagi

https://www.facebook.com/notes/ulfa-romlah/-mutiara-pagi-/703304816397381

Tetesan Bumi

Siang terik tiba-tiba berubah mendung gelap..
petir menggelegar saling bersahutan,
Seperti nada-nada hati yang kian lama kian membeku dalam bisu..
menyendiri bersembunyi dibalik tebalnya awan yang memekat
Seolah mendekat terhadap langit, menyendiri, dan tak ada sepasang bola matapun yang menyaksikan..
Benar.. benar hanya tapak kaki dan kepala yang mendekat langit..
menatap kesana-kemari, namun tak seorang pun menghampiri..
menggigil.. begitu menusuk tulang yang tak terbantahkan...
Menjerit, tapi seolah membisu dan tak bersuara..
Siapa yang mendengar jika tangis bersahutan dengan hujan, bahkan petir yang menggelegar
Ku rasa tak ada.. bahkan telingaku sendiri tak mendengar
hanya hati yang kian berdebar.. hanya tubuh yang kian gemetar..
Bagaimana aku bisa menebusnya...
kemanakah arah yang sesungguhnya,,
ku mohon hapus sedikit saja kegamangan ini ...

Jumat, 7 November 2014 (dalam hujan)